Membuat surat rujukan
Bila pasien dirujuk ke pusat kesehatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan nasehat dan pengobatan lebih lanjut, harus dikirimnkan juga surat yang berisi rincian hal-hal yang berkaitan. Keterangan iniakan membantu petugas medis yang menerimanya untuk mengerti riwayat dan latar belakang keadaan pasien dan pengobatan yang telah diberikan.
Aturan-aturan berikut ini merupakan pedoman dalam menulis surat rujukan :
1. gunakan bentuk surat resmi yang lazim digunakan
2. Di tempat masalah utama, tuliskan nama serta umur pasien
3. Nyatakan tanggal saat pertama kali pasien diperiksa (jangan gunakan kata-kata misalnya "satu minggu yang lalu", yang dapat membingungkan bila terjadi keterlambatan rujukan).
4. Nyatakan perkiraan tanggal (minggu atau bulan) saat pasie mulai sakit
5. Berikan ringkasan mengenai keluhan utama, riwayat penyakit dan temuan klinis
6. Berikan ringkasan hasil pemeriksaan laboratorium.
7. yang paling penting, berikan rincian semua pengobatan yang telah diberikan, termasuk dosis obat.
8. cantumkan juga permintaan nasehat dan pengobatan secara sopan.
9. Tanda tangani surat dengan nama anda dan tuliskan jabatan resmi anda (misalnya, pembantu medis atau perawat yang bertugas) sebagai orang yang mengirim pasien.
10. Tuliskan alamat pasien, dan nama serta alamat kerabat terdekat pasien, di bagian bawah surat.
III. Informasi dan Pendidikan kepada pasien
Untuk dapat memberikan informasi dan edukasi yang efektif kepada pasien, diperlukan kemampuan komunikasi yang baik, dalam hal ini dikenal dengan istilah komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Oleh karena itu, penting dibahas tentang komunikasi.
II.1. Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata "communicate" yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan. Pada saat ini penertian komunikasi banyak macamnya, antara lain :
- komuniksai adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya sehingga terbentuk hubungan yang baik
- Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antar dua orang atau lebih.
Dari batasan seperti ini jelas bahwa tujuan utama dari komunikasi adalah untuk menimbulkan saling pengertian, bukan persetujuan. Seseorang yang tidak setuju terhadap sesuatu hal, tetapi paham benar apa yang tidak disetujuinya tersebut, juga telah mempunyaui komunikasi yang baik.
Dalam administrasi, peranan komunikasi ini amat penting. Peranan tersebut diantaranya :
1. menyempurnakan pekerjaan administrasi
2. menimbulkan suasana kerja kerja yang menguntungkan.
Unsur-unsur komunikasi diantaranya adalah :
- sumber
- pesan
- media
Ada dua media yaitu :
- media massa
- media antar pribadi
4. Sasaran
5. Umpan balik
6. Akibat
Agar proses komunikasi sebagaimana dikemukakan diatas dapat berjalan dengan lancar, dalam arti mencapai tujuan sebagaimana diharapkan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor yang dimaksud pada dasarnya adalah berperan pada setiap unsur komunikasi, yang dapat bersifat positif dalam arti menunjang keberhasilan komunikasi atau bersifat negatif dalam arti menghambat berlangsungnya proses komunikasi.
Faktor-faktor tersebut adalah :
- Credibility
Artinya bahwa pesan yang disampaikan berasal dari sumber yang berkualitas.
- Content
Artinya pesan yang disampaikan mengandung isi yang ada manfaatnya bagi sasaran.
- Context
Artinya bahwa pesan yang disampaikan ada hubungannya dengan kepentingan dan ataupun kehidupan sehari-hari.
- Clarity
Artinya haruslah dipilih pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima secara jelas
- Continuity and consistency
Artinya pesan yang akan dikomunikasikan tersebut harus sering dan terus menerus disampaikan.
- Channels
Artinya harus dapat dipilih media penyampai pesan yang sesuai dengan sasaran yang akan dicapai.
- Capability of the audience
Artinya dalam penyampaian pesan harus diperhitungkan kemampuan dari sasaran dalam menerima pesan
Pasien menginginkan pelayanan. Bila telah mengerti masalah mereka, dan telah datang kepada pekerja kesehatan untuk mencari pemecahan, mereka berhak untuk didengarkan. Kebutuhan dalam bidang kesehatan dari suatu masyarakat sering tercermin mula-mula pada mereka yang sakit. Bagi tim kesehatan, pengobatan penyakit mungkin bukan merupakan kebutuhan utama, tetapi untuk mendapatkan kerja sama masyarakat, tim kesehatan pertama-tama harus memenuhi kebutuhan yang merasa tunjukkan ini.
Sering kali sulit untuk menemukan apa yang merupakan tujuan masyarakat, atau seberapa besar kebutuhan sekelompok masyarakat akan perbaikan kesehatan atau perubahan sosial atau lingkungan lain yang dapat meningkatkan mutu kehidupan. Dalam setiap kelompok masyarakat, rakyat harus ikut serta dalam menentukan tujuan-tujuan kesehatan mereka sendiri; staf kesehatan tidak diperbolehkan untuk menentukannya sendiri. Namun, beberapa orang akan mencoba mempengaruhi rakyat secara tidak semestinya untuk memenuhi kepentingannya sendiri, dan para pekerja kesehatan harus mengimbangi pengaruh tersebut dengan mendorong semua orang berperan serta dalam penetapan tujuan. Suatu keadaan belum merupakan masalah sampai keadaan tersebut dipandang sebagai suatu masalah. Para pekerja kesehatan harus waspada terhadap banyak masalah kesehatan masyarakat yang tidak tampak bagi masyarakat setempat. Salah satu fungsi pendidikan kesehatan bagi mereka adalah membantu agar mereka sadar akan masalah-masalah ini. Sebelum mereka sampai pada kesadaran ini, para pekerja kesehatan tidak akan mampu mendorong mereka untuk berusaha memecahkan masalah mereka sendiri.
IV. Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari "guidance" dan "counseling" dalam bahasa inggris. Secara harfiyah istilah "guidance" berarti : - mengarahakan (to direct)
- memandu (to pilot)
- mengelola (to manage)
Donald G. Mortensen dan Alan M. Schmuller (1976) mengemukakan bahwa :
" guidance may be defined as that park of the total educational program that helps provide the personal opportunities and specialized staff services by which each individual can develop to the fullest of his abilities and capacities in terms of the democratic idea"
Shertzer and Stone (1971) mengartikan bimbingan sebagai "... proses of helping an individual to understand himself and his world ( proses pemberiam bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya "
Sunaryo Kartadinata (1998) mengartikan sebagai " proses membantu individu untuk mencapai perkembangan yang optimal ". Sementara Rochman Natawidjaya (1987) mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan , supaya individu tersebut dapat memahami dirinya , sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar. Bimbingan membantu individu untuk mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makluk sosial.
Istilah bimbingan sering dirangkai dengan konseling. Robinson (1986) mengartikan konseling adalah " semua bentuk hubungan antara dua orang dimana yang seorang, yaitu klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara lebih efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya ". Suasana hubungan konseling ini meliputi penggunaan wawancara untuk memperoleh dan memberikan berbagai informasi, melatif atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan dan usaha-usaha penyembuhan (terapi).
Shertzer dan Stone (1980) dalam bahasannya menyimpulkan bahwa : "Counseling is an interaction process which facilitates meaningful understanding of self and environmentand result in the establishment and clarification of goals and values of future behavior ".
Lebih jauh, Pietrofesa dan kawan-kawan(1980) menunjukan sejumlah ciri-ciri konseling profesional sebagai berikut.
a. konseling merupakan suatu hubungan profesional yang diadakan oleh seorang konselor yang sudahdilatih untuk pekerjaannya itu.
b. Dalam hubungan yang bersifat profesional itu, klien mempelajari keterampilan pengambilan keputusan , pemecahan masalah, serta tingkah laku atau sikap-sikap baru.
c. Hubungan profesional itu dibentuk berdasarkan kesukarelaan antara klien dan konselor.
ASCA (American School Counselor Association) megemukakan bahwa :
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan ketrampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya.
Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu. Makna bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya. Tugas konselor adalah menciptakan kondisi-kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan klien.
Hubungan dalam konseling bersifat intrapersonal. Terjadi dalam bentuk wawancara secara tatap muka antara konselor dengan klien. Hubungan itu, melainkan melibatkan semua unsur kepribadian yang meliputi pikiran, perasaan, pengalaman, nilai-nilai, kebutuhan, harapan dan lain-lain.
Keefektifan konseling sebagian besar ditentukan oleh kualitas hubungan antara konselor dan kliennya. Dilihat dari segi konselor, kualitas hubungan itu bergantung pada kemampuannya dalam menerapkan teknik-teknik konseling dan kualitas pribadinya.
Dari seluruh pengertian konseling yang ada, Shertzer dan Stone (1980) menyimpulkan bahwa yang menjadi tujuan konseling adalah "mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar